Runtuhnya Vietnam Selatan
Runtuhnya Vietnam Selatan
1. Awal berdirinya Vietnam Selatan
Awal berdirinya Vietnam Selatan itu ketika Perancis berusaha mendirikan negara- negara boneka di kawasan Indocina di akhir Perang Dunia ke II. Dengan hadirnya Vietnam Selatan, otomatis membuat Vietnam terpecah. Hal itu membuat Ho Chi Minh sangat marah, karena ia menginginkan Vietnam menjadi negara yang merdeka dan utuh. Kemudian terjadilah perang Indocina I pada tahun 1946-1954, yaitu antara Vietnam Utara yang didukung oleh Tiongkok dan Vietnam Selatan didukung oleh Perancis.
Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari Rusia dan Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Bao Dai juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris pada 7 Februari 1950, namun di satu sisi sebagian besar rakyat tidak mau mengakuinya.
2. Perang Indocina
a. Perang Indocina I (1946-1954)
Perang Indochina Pertama (juga disebut Perang Indochina Prancis, Perang Prancis- Vietnam, Perang Indochina adalah pertempuran yang terjadi di Prancis Indochina antara tahun 19 Desember 1946 sampai 1 Agustus 1954 antara Prancis yang dibantu oleh Vietnam Selatan melawan Viet Minh, dipimpin oleh Ho Chi Minh dan Vo Nguyen Giap.
Perang Indocina I berhenti setelah munculnya perjanjian Jenewa pada 21 Juli 1954 yang berisis tentang peresmian dipisahkannya Vietnam menjadi 2 Zona, yaitu Zona Utara dan Zona Selatan yang diatur oleh Vietnam selatan.
b. Perang Indocina II (1957 – 1975)
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara. Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebutpun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.
Pada perang ini Vietnam Utara berhasil menguasai Vietnam Selatan, hal ini disebabkan oleh:
• Pasukan Vietnam Utara siap mati
• Perjuangan Vietnam Utara mendapatkan dukungan dari para masyarakat Vietnam
• Terdapatnya Korupsi di kubu tentara Amerika
• Seringnya informasi yang bocor kepada Vietnam Utara dari pegawai hiburan malam yang dikunjungi tentara Amerika.
• Rusia dan Republik Rakyat China selalu menyalurkan persenjataan kepada pasukan Vietnam utara.
• Terdapat Pasukan Vietnam selatan yang memperjualbelikan senjata Amerika kepada pasukan VIetnam Utara
• Amerika terkena Inflasi akibat pertempuaran Indochina ini.
Perang Indocina II adalah bagian dari perang dingin antara Blok Barat (liberal) dan Blok Timur(Komunis)
3. Runtuhnya Vietnam Selatan
Proses runtuhnya Vietnam Selatan tidak dipungkiri akibat Perang Indocina kedua yang terjadi antara tahun 1957 dan 1975 di Vietnam. Lalu apa yang menyebabkan Vietnam Selatan runtuh? dan bagaimana akhirnya Vietnam bersatu? Nah… puncaknya adalah ketika kembali terjadinya perang Indocina II. Ho Chi Minh kembali melakukan serangan kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Uni Soviet. Kenapa Ho Chi Minh bersikeras ingin menghancurkan Vietnam Selatan? Hal itu ia lakukan karena Vietnam Selatan dianggap sebagai penghalang persatuan Vietnam yang telah ia cita-citakan.
Dengan adanya serangan itu, Amerika Serikat pun ikut turun tangan membantu Vietnam Selatan, karena mereka masih berkepentingan pada wilayah tersebut. Amerika Serikat yang berusaha mempertahankan wilayah Vietnam Selatan, terus memberikan bantuan pasukannya. Akibatnya, perang Indocina II yang besar pun tidak lagi bisa dihindari dan berlangsung pada tahun 1957-1975. Dengan banyaknya korban yang berjatuhan, akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1970. Perundingan itu diikuti oleh Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat di Paris. Kemudian pada tahu 1972, diumumkan oleh AS bahwa Indonesia, Kanada, Hongaria, dan Polandia menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam.
Perundingan yang hampir mencapai kesepakatan itu ternyata dilanggar. Tiba-tiba saja Vietnam Utara menyerang Vietnam Selatan secara tiba-tiba. Amerika Serikat pun marah, kemudian Presiden Richard Nixon memerintahkan pasukannya untuk meranjau semua lalu lintas laut dan juga menghancurkan seluruh jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara. Karena mendapat serangan tersebut, akhirnya Vietnam Utara menyepakati gencatan senjatanya. Perjanjian itu disebut sebagai Persetujuan Paris, dan ditandatangani pada 27 Januari 1973. Sebenarnya Perang Vietnam ini sudah hampir berakhir pada bulan April 1975. Namun, pada 18 April 1975 Vietnam Utara kembali mengancam wilayah Vietnam Selatan, dan wilayah yang dituju adalah Saigon, ibu kota Vietnam Selatan. Masyarakat Vietnam Selatan pun panik dan mulai mengungsi ke wilayah AS menggunakan lima kapal induk Armada yang dikirimkan AS.
Presiden Vietnam sempat berganti 2 kali, pertama yaitu bergantinya Nguyen Van Thieu ke Tran Van Huong. Nguyen Van Thieu adalah presiden yang menandatangani Persetujuan Paris karena Amerika Serikat berjanji mengirim pesawat B-52 yang akan mengebom Vietnam Utara jika melakukan pelanggaran. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Amerika Serikat, dan Vietnam Selatan kekurangan kekuatan militernya. Saat bantuan dari Amerika Serikat tidak datang, Vietnam Utara semakin di atas angin. Kemudian pada tangga; 28 April 1975, Tran Van Houng digantikan oleh Duong Van Minh sebagai Presiden Vietnam Selatan. Namun, baru sehari memimpin, wilayahnya langsung diserang oleh pasukan gerilya Vietnam Utara yaitu Vietcong. Wilayah yang menjadi tujuan serangan Vietcong adalah Saigon.
Perang Vietnam yang memakan banyak korban jiwa akhirnya selesai |
Pada akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang dilakukan oleh Vietcong. Akhirnya pasukan Vietnam Utara mulai menduduki posisi-posisi penting di Saigon dan mengibarkan bendera mereka di istana kepresidenan Vietnam Selatan pada 30 April 1975. Hal itu menandakan menyerahnya pemerintahan Vietnam Selatan tanpa syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.
Proses runtuhnya vietnam selatan.
• Pada abad 19 Vietnam dikuasai oleh negara Perancis
• Setelah Perancis melepaskan Vietnam, Jepang menguasai vietnam pada masa Perang dunia 2
• Setelah Jepang berhasil dikalahkan di perang dunia 2, Vietnam kembali jatuh ke tangan Perancis
• Setelah berakhirnya perang dunia II di Eropa dan dunia telah terjadi perang dingin antara blok liberal dan blok komunis
• Vietnam terbagi menjadi dua bagian Blok Komunis dan Blok liberal. dimana Vietnam Utara dipimpin oleh Ho Chi Minh berhaluan Komunis dan Vietnam Selatan dipimpin oleh Ngo Dinh Diem dan dibantu oleh Amerika yang berhaluan Liberal
• Pada 1967, Amerika di Vietnam Selatan berhasil dipukul mundur oleh Vietnam utara melalui perang gerilya.
Kalau diperhatikan, sebenarnya peperangan yang terjadi di Vietnam ini merupakan peperangan kepentingan Blok Barat dan Blok Timur. Dari kedua wilayah Vietnam tersebut, keduanya berada di bawah bayang-bayang negara lain. Hingga akhirnya Vietnam menjadi negara yang utuh dan bersatu pada 1976. Nah kalau secara politik, ini menjadi penanda kemenangan Blok Timur terhadap Blok Barat di Asia Tenggara, dan Vietnam menjadi negara komunis.
0 Response to "Runtuhnya Vietnam Selatan"
Post a Comment