Pengaruh Perang Dunia I dan Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
Pengaruh Perang Dunia I dan Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
1. Akhir Perang dan Perjanjian Versailles
Selepas bergabungnya Amerika Serikat ke pihak sekutu, perang berlangsung semakin merugikan bagi pihak central, Jerman, Austria-Hongaria dan Turki Usmani harus menghadapi kenyataan bahwa kekalahan perang sudah di depan mata, bagi Jerman, apabila perang terus berlangsung, ancaman nyata dari segi ekonomi dan politik sudah membayang-bayangi, meskipun pada pertempuran di Front Timur, Jerman dan penguasa Rusia (partai Bolshevik) yang telah mengkudeta pemerintahan sementara (Duma) di Rusia telah menandatangani perjanjian Brest- Litovsk pada tahun 1918 dan mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I, ancaman nyata dari desakan pasukan Perancis, Inggris dan Amerika Serikat di front barat, selatan, Balkan dan Asia-Pasifik makin membesar.
Kanselir Jerman yang baru, bernama Max Von Baden segera mengirim telegram kepada Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson pada Oktober 1918 dan meminta gencatan senjata, hal ini dibalas dengan pengajuan 14 Syarat dari Amerika Serikat (kelak dikenal sebagai doktrin Wilson) kepada Jerman yang langsung dituruti oleh Jerman, sehingga pada 11 November 1918, Perang dunia I resmi berakhir.
Malang bagi Jerman, syarat-syarat dari Presiden Amerika Serikat kepada Jerman dinilai terlalu lunak bagi Perancis, yang kemudian diperkuat oleh Inggris, Perancis (dan Inggris) bermaksud menghukum negara-negara yang kalah Perang (Blok Central) agar menjamin hal tersebut tidak terulang (Jerman tidak menjadi kekuatan yang mengancam kembali) akhirnya, Jerman dipanggil ke Istana Versailles di Perancis pada 28 Juni 1919 untuk menandatangani perjanjian, maka dari itu perjanjian tersebut disebut sebagai Perjanjian Versailles.
Perjanjian Versailles tersebut ternyata jauh dari 14 syarat yang ditetapkan oleh Amerika Serikat, perjanjian itu sangat merugikan pihak Jerman dan pasal-pasal di Perjanjian tersebut seakan mengamputasi Jerman agar tidak kembali menjadi negara besar, selain itu wilayah-wilayah Jerman banyak yang dilucuti dan Jerman pun harus membayar seluruh kerugian perang yang diakibatkan kesalahan Jerman, yaitu menyulut perang. Kelak perjanjian Versailles ini akan menjadi bahan bakar bagi Adolf Hitler, pemimpin Jerman ketika Perang Dunia II, untuk membakar kembali semangat Rakyat Jerman yang menurutnya telah diinjak-injak pada perjanjian Versailles ini.
14 poin tuntutan Wilson (Doktrin Wilson) :
- Tidak boleh ada lagi perjanjian antar kekuatan yang tertutup
- Kebebasan Navigasi laut dimanapun kapanpun
- Perdagangan bebas harus diwujudkan dan hambatan-hambatan harus dipecahkan
- Pengurangan persenjatan di berbagai negara, sampai kepada prioritas untuk kebutuhan pertahanan domestik
- Koloni-koloni di luar Eropa harus diberi kesempatan bersuara mengenai nasib mereka
- Rusia diizinkan memerintah negaranya sendiri sesuai dengan asas pemerintahan yang dianggapnya paling benar
- Belgia harus dikosongkan dan dikembalikan situasinya seperti sebelum perang
- Perancis mendapatkan kembali Alsace-Lorraine dan tanah yang diambil ketika perang berlangsung
- Perbatasan Italia harus dikembalikan sesuai dengan identitas kebangsaan Italia di wilayah tersebut
- Hak menentukan nasib sendiri diberikan kepada kelompok-kelompok bangsa di Eropa
- Rumania, Montenegro dan Serbia harus dikosongkan oleh Jerman, dan Serbia diberikan akses menuju ke laut
- Turki Usmani (Ottoman) harus diperintah oleh orang Turki Usmani sendiri, bangsa-bangsa non-Turki harus diberi kesempatan dan kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri
- Polandia harus menjadi sebuah negara merdeka dengan akses yang menuju ke laut
- Liga Bangsa-bangsa (LBB) perkumpulan yang mencakup semua bangsa harus dibentik dan untuk menjamin perdamaian dunia di masa depan.
2. Dampak Perang Dunia I bagi dunia
Perang Dunia I membawa dampak yang luar biasa bagi negara-negara di dunia, beberapa dampaknya antara lain adalah :
a) Kemunduran Eropa di berbagai bidang
Peperangan membawa kehancuran bagi berbagai infrastrukur di eropa, Jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan fasilitas-fasilitas umum lain yang harus hancur akibat adanya perang, kehancuran infrastruktur ini mengakibatkan terhambatnya perdagangan, perputaran uang menjadi mandek, produksi barang- barang pun melambat, selain itu terdapat juga kehancuran-kehancuran lahan pertanian yang mengakibatkan suplai makanan bagi rakyat akhirnya harus berkurang.
Dari segi jumlah korban jiwa, Perang Dunia I memakan korban lebih dari 10 juta jiwa, dan banyak dari korban tersebut adalah orang dalam usia produktif, bisa terbayangkan betapa besarnya dampak dari perang dunia I, kita bisa lihat grafik jumlah korban jiwa dalam Perang Dunia I sebagai berikut:
Jumlah korban tewas dari berbagai negara pada Perang Dunia I |
b) Kehancuran 4 kekaisaran besar di dunia
Perang Dunia I ini ternyata juga menjadi penyebab dari kehancuran kekaisaran- kekaisaran besar dunia lho, Kekaisaran Jerman, Austria-Hongaria, Rusia dan Turki Usmani mendapatkan momen kehancurannya akibat kekalahan mereka di perang dunia I, sedangkan Rusia, meskipun pada awalnya berada di pihak pemenang, namun terjadi kudeta berdarah kepada keluarga kaisar oleh pihak- pihak kaum sosialis demokrat yang akhirnya juga dikudeta kembali oleh pihak komunis.
Kehancuran 4 kekaisaran yang sudah sangat tua ini juga mengakibatkan lepasnya daerah-daerah koloni mereka di kawasan Asia dan Afrika, sebagai contoh, wilayah Arab yang telah ratusan tahun menjadi kawasan yang dikuasai Turki Usmani, akhirnya muncul sebagai negara-negara sendiri yang terlepas dari kekuasaan Turki Usmani, begitupula dengan negara-negara di Kawasan Afrika dan Asia. Kehancuran 4 kekaisaran tua ini juga membuat mulai munculnya negara-negara baru yang berdasarkan kebangsaan tertentu, walaupun di wilayah Timur Tengah, berdirinya negara-negara baru yang terlepas dari Turki Usmani, tidak lepas dari campur tangan negara pemenang PD I, seperti Inggris, yang menjadi perwalian dari beberapa negara, seperti Israel.
c) Berkembangnya ideologi komunisme
Apakah kamu masih ingat kekaisaran Rusia dikudeta pada tahun 1917, kudeta tersebut dilakukan oleh rakyat Rusia yang awalnya merupakan pihak-pihak kaum sosialisme, yang kemudian berselang beberapa bulan, terjadi kudeta kembali yang kemudian menegakkan pemerintahan bercorak Komunisme pertama kali di Dunia, yaitu Negara Uni Soviet, tokohnya yang bernama Vladimir Ilich Ulyanov atau biasa dikenal dengan nama Lenin, memimpin Rusia ke gerbang negara komunisme yang akhirnya mengembangkan ideologi tersebut ke seluruh dunia.
Komunisme yang awalnya merupakan ideologi akhirnya mewujud menjadi sebuah negara yang mendominasi Sebagian dunia, hingga nanti selepas Perang Dunia II kekuatan Komunis akan berhadap-hadapan dengan Liberal-Kapitalis dalam perselisihan Perang Dingin (1948-1991). Kekuatan Komunisme yang lahir menjadi sebuah negara pada Perang Dunia I membuat ideologi ini bahkan menyebar hingga ke wilayah Hindia-Belanda (Indonesia) lewat adanya organisasi Komintern yang membuat penyebaran ideologi komunisme ini mampu melintasi batas-batas negara.
d) Lahirnya fasisme
Keadaaan Jerman sebagai pihak yang kalah menjadi bara api yang tersimpan di hati orang Jerman, Perjanjian Versailles menjadi tonggak penghinaan terhadap Bangsa Jerman, meskipun negara mereka hancur dan bangkrut karena kalah perang, rasa kebanggaan dan cinta bangsa mereka tetap tersimpan dan bahkan menguat akibat perlakuan yang merendahkan mereka, bahan bakar ini kemudian dimanfaatkan oleh paham Fasisme yang menekankan kepada rasa cinta tanah air yang berlebihan sehingga kemudian mengesahkan pendudukan/penjajahan terhadap bangsa lain.
Keadaan ini berlaku juga di Italia, meskipun berada di pihak yang menang, Italia mengalami kehancuran ekonomi yang besar, selain itu Pihak Italia juga merasa dikecewakan karena janji dari pihak Inggris dan Perancis mengenai wilayah Dalmatia tidak dipenuhi, munculnya pemimpin yang kuat seperti Bennito Mussolini lantas menyulut rasa nasionalisme di Italia secara berlebihan, yang kemudian berkembang menjadi ideologi fasisme.
e) Munculnya Negara Israel dan konflik Palestina
Pertempuran dalam Perang Dunia I di kawasan Timur Tengah ternyata menyebabkan banyaknya wilayah pendudukan dari Turki Usmani (Ottoman) yang kemudian, dibantu dengan Inggris, melepaskan diri. Ternyata selain orang- orang Arab yang menginginkan kemerdekaan dari Turki Usmani, Ada pula tokoh- tokoh dari kaum Zionis internasional (kaum yang menginginkan mendirikan negara di kawasan palestian) yang memandang kekalahan Turki Usmani kepada Inggris dan sekutunya merupakan kesempatan emas untuk mengambil alih kawasan Palestina dari tangan Turki Usmani.
Pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, Baron Rotschild menghubungi Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour dalam rangka mengupayakan Inggris agar membuka jalan bagi kaum Yahudi Internasional membangun sebuah negara di kawasan Palestina. Lahirlah deklarasi Balfour pada 2 November 1917 yang isinya bahwa Inggris akan mengupayakan membangun sebuah rumah bagi kaum Yahudi dari seluruh dunia di kawasan Palestina, dengan jaminan tidak akan mengganggu hak keagamaan dan sipil warga non-Yahudi di Palestina.
Setelah deklarasi Balfour ini dimasukan ke dalam perjanjian Sevres tahun 1920 antara Sekutu dan Turki Usmani, maka kawasan negara-negara Arab banyak yang dimerdekakan, dan sebagian lagi menjadi wilayah yang dimandatkan kepada Inggris untuk diperintah, mulai saat itulah terjadi migrasi besar-besaran dari kaum Yahudi seluruh dunia khususnya dari Eropa, sejak saat itupula mulai muncul konflik-konflik antara kaum Yahudi pendatang yang akhirnya pada tahun 1948 mendirikan negara Israel dengan orang Arab Palestina yang merasa wilayahnya terancam oleh kedatangan para imigran Yahudi tersebut.
3. Lahirnya LBB dan pengaruhnya bagi dunia
Berakhirnya Perang Dunia I membuat banyak pemimpin dunia saat itu, khususnya Woodrow Wilson, yang menganggap perlunya sebuah lembaga internasional yang mencakup semua bangsa harus dibentuk untuk menjamin perdamaian di masa depan. Untuk itu pada perjanjian Versailles 28 Juni 1919, ditetapkanlah beberapa klausul dari perjanjian Versailes tersebut yang berkaitan dengan pendirian Liga Bangsa-bangsa dan kemudian tanggal 10 Januari 1920, Liga Bangsa-Bangsa diresmikan.
Liga Bangsa-bangsa merupakan organisasi Internasional yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dunia, pendiri Liga Bangsa-Bangsa (AS) berharap bahwa seluruh bangsa-bangsa di dunia dapat bergabung ke dalam LBB, karena ketika ada krisis antar negara atau bangsa, lembaga ini dapat menjadi salah satu penengah dalam upaya negosiasi antar pihak yang bertikai. Bahkan dalam Liga Bangsa- Bangsa, para anggotanya telah mengatur mekanisme apabila ada pertikaian yang tidak dapat diselesaikan melalui jalur negosiasi.
Meskipun Liga Bangsa-Bangsa terlihat dapat mencegah terjadinya perang antar negara-negara di dunia, nyatanya banyak hambatan yang ditemukan di tengah jalan yang menyebabkan Liga Bangsa-Bangsa tidak dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal, terbukti pada 19 tahun sejak didirikannya lembaga tersebut, Perang Dunia II pecah.
Menurut kamu, mengapa lembaga sebesar LBB dapat gagal mencapai tujuannya, yaitu menjaga perdamaian dunia yang terdiri dari berbagai bangsa-bangsa yang berbeda ?, apakah yang menjadi pembeda kemudian antara LBB pasca PD I dengan PBB yang didirikan pasca PD II ?.
4. Pengaruh Perang Dunia I bagi Indonesia
Ternyata pengaruh Perang Dunia I bagi masyarakat Indonesia cukup besar, khususnya bagi kaum pergerakan nasional. Kamu pasti masih ingat tentang bagaimana organisasi-organisasi pergerakan nasional mulai berdiri sejak tahun 1908 di Indonesia, para organisasi-organisasi pergerakan ini dimotori para kaum terpelajar kemudian seakan mendapatkan pengaruh dan dukungan dari pernyataan doktrin Wilson, khususnya pasal 10 tentang hak untuk menentukan nasib sendiri (right of self-determination), butir kesepuluh dalam doktrin Wilson ini membenarkan apa yang diperjuangkan dari para kaum pergerakan nasiona. Yaitu, menuntut kemerdekaan untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa dijajah oleh bangsa lain.
0 Response to "Pengaruh Perang Dunia I dan Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)"
Post a Comment