Gerakan Nasionalisme di Turki

Gerakan Nasionalisme di Turki

Pada abad ke-13, Kerajaan Turki mengalami perkembangan dibawah pimpinan Usman I (1290 - 1326). Menurut namanya, maka kerajaan Turki itu disebut Usmani. Kerajaan Turki Usmani memiliki tentara yang sangat kuat, yaitu yang disebut dengan Janisari.

Pada tahun 1453, Turki berhasil menguasai ibu kota Romawi Timur yaitu Konstantinopel. Setelah Konstantinopel dapat dikuasai, maka pintu gerbang ke Eropa telah terbuka lebar. Pasukan Turki Usmani mulai menyerbu ke Eropa. Pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman I (1520 - 156), kerajaan Turki mencapai puncak kejayaannya. Kekuasaan Kerajaan Turki meliputi seluruh pantai Afrika Utara dari Algeria sampai Somalia, seluruh Asia Kecil dan Timur Tengah sampai Persia, seluruh Balkan dan Rusia Selatan.

Pada masa pemerintahan Sultan Murad III (1574-1559), kerajaan Turki mulai mengalami kemunduran sampai abad ke 19, hingga Turki mendapat sebutan ‘The Sick Man’. Kemunduran ini disebabkan :

a. Tidak ada lagi Sultan yang bersifat besar dan kuat

b. Terjadi intrik-intrik di dalam istana

c. Merosotnya moral tentara Janisari

d. Pemerintahan yang lemah, akibatnya banyak daerah vassal yang melakukan pemberontakan

e. Yunani, Bulgaria, Serbia, Rumania, dan Mesir melakukan pemberontakna menuntut kemerdekaan

Wilayah kekuasaan Turki yang sangat luas menjadi sorotan dunia Barat. Daerah Turki yang sangat strategis dan potensial apalagi setelah dibukanya Terusan Sues, menjadikan Turki sangat penting bagi dunia. Bangsa Eropa terutama Inggris, Perancis, Rusia, Austria, Italia, dan Prusia (Jerman) menunggu dan menginginkan kejatuhan Turki.

Satu persatu daerah Turki berhasil direbut oleh bangsa Eropa, sebagian lagi memerdekakan diri. Kekuasaan Turki hanya meliputi daerah Konstantinopel dan sekitarnya. Nasib Turki tidak lagi di tangan bangsa Turki sendiri, melainkan di tangan bangsa-banga Barat.

Menyaksikan keadaan Turki yang semakin terjepit diantara kekuasaan negara- negara Barat yang semakin berkembang, timbullah ide modrnisasi dari tokoh-tokoh politik Turki. Para tokoh moderanisasi Turki itu diantaranya, Rasjid Pasha, Fuad, Namik Kemal, Ali Pasha, Midhat Pasha, Kemal Pasha. Gerakan modernisasi itu antara lain meliputi:

a. Hatt - Sherij (1839)

Hatt artinya pengumuman pemerintah tentang program-program pemerintah. Dalam Hatt, Rasjis Pasha mengusulkan adanya perbaikan di negara Turki, yaitu :

1) Adanya sentralisasi pemerintahan

2) Modernisasi angkaan perang

b. Modernisasi dibawah Sultan Abdul Aziz (1861-1876)

Sutan Abdul Aziz melakukan beberapa langkah modernisasi Turki, diantaranya :

1) Memodrenisasi pendidikan dengan mendirikan Universiteit Konstantinopel tahun 1869

2) Mendirikan bank nasional yang berfungsi mengurus keuangan (Banque imperale ottomane) tahun 1863

3) Perbaikan hukum negara

4) Membentuk UUD Turki.

Penyusunan UUD ini dikoornidir oleh Midhat Pasha. Dengan terbentuknya UUD pada tanggal 23 Desember 1876, maka beakhirlah absolut monarchi di Turki. Turki menjadi Constitutionale Monarchi. Sultan Abdul Azizi diturunkan dari tahtanya dan digantikan oleh Sultan Murad V. Sultan Murad V kemudian digantikan oleh Abdul Hamid II. Dibawah pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, Turki kembali menjadi monarchi absolut.

Kekuasaan Sultan Abdul Hamid II (1876-1909) yang keras telah menimbulkan perlawanan rakyat Turki. Timbullah Gerakan nasionalime Turki , yaitu Gerakan Turki Muda(1896-1918). Gerakan Turki Muda ini bertujuan menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan jalan memodernisasi negara Turki. Semua yang tidak sesuai dengan zaman harus dileenyapkan. Mengembangkan dan memperkuat nasionalisme Turki; satu negara, satu bangsa, satu bahasa yaitu Turki.

Sifat gerakan Turki Muda ini sangat revolusioner. Pada tahun 1908, Niazi Bey mulai melakukan gerakan perlawanan. Sultan Hamid II berupaya menumpas perlawanan kelompok Niazi Bey ini dengan mengirimkan tentara keamanan, namun pasukan ini malah berbalik memihak Niazi Bey. Sultan Hamid II kemudian mengumumkan pemulihan (restorasi) UUD tahun 1876. Pada tanggal 24 Juli 1908 UUD 1876 diberlakukan kembali. Sultan Hamid II tetap sebagai Sultan. Gerakan Turki muda mendapatkan kemenangannya dan memegang pemerintahan. Namun pada tahun 1909 Abdul Hamid mengadakan Coup d’tat untuk mengembalikan monarchi absolut dan melenyapkan Gerakan Turki Muda. Mahmud Shevket Pasha pemimpin Gerakan Turki Muda menyerbu Konstantinopel dan berhasil menggagalkan coup de’tat Sultan Hamid II. Sultan Hamid II diturunkan dari tahtanya dan digantikan oleh Sultan Muhammad V (1909-1918). Sultan Muhammad V adalah sultan yang lemah. Ketika Turki kalah dalam perang Balkan, Gerakan Turki Muda merebut pemerintahan (1913) dibawah pimpinan Enver Bey. Pemerintahan dipegang oleh Enver Bey, Sultan Muhammad V hanya merupakan lambing saja.

Pada Perang Dunia I, Turki memihak Jerman. Turki berperang melawan Inggris dan Perancis di Timur Tengah. Pasukan Turki dapat dpukul mundur oleh tentara Inggris. Akibatnya Turki harus menandatangani perjanjian Perdamianan Sevres pada tanggal 30 Oktober 1918 antara Sekutu dengan Turki, yang isinya:

a. Daerah Turki diperkecil hingga tinggal Konstantinopel dan Anatolia. Semua daerah yang penduduknya bukan Turki harus dilepaskan oleh Turki

b. Smyrna dan daerah Thracia diberikan kepada Yunani

c. Borporus, Marmora, Dardanella di internasionalisir

d. Armenia menjadi negara merdeka

Pada saat Turki semakin terpuruk, tampillah Mustapha Kemal Pasha yang menentang sekutu. Gerakan nasionalis yang dipimpin Mustapha Kemal Pasha mendapatkan simpatik dan dukungan dari rakyat. Untuk menghadapi perlawanan dari kaum Mustapha Kemal Pasha ini, pihak sekutu menguasai Konstantinopel dan membubarkan parlemen. Mustapha Kemal Pasha mendirikan pemerintahan sementara di Ankara, lepas dari pemerintahan Konstantinopel yang telah dikuasai sekutu. Tentara Yunani bergerak menggempur pasukan nasionalis, namun dapat dipukul mundur. Pasukan Kemal Pasha selanjutnya menyerang dan menguasai Smyrna. Disamping tetap melakukan pertempuran melawan sekutu, Kemal Pasha juga melakukan perundingan-perundingan politik kepada mereka. Strategi ini berhasil baik. Terjadi perjanjian damai antara Turki dan Armenia, Turki dengan Rusia, Turki dan Italia, Turki dan Perancis. Tinggal Inggris yang masih bertahan melakukan penyerangan kepada Turki. Atas tekanan negara-negara sekutu lainnya, akhirnya Inggris mengalah. Setelah Inggris mengalah, dilakukanlah perjanjian Mudania (3 Oktober 1922) antara pihak sekutu dan Turki, yang isinya:

a. Thracia Timur dikembalikan kepada Turki

b. Adrianopel dikembalikan kepada Turki

c. Netralisasi Dardanella, Marmora, Borporus. Ketiga daerah ini berada dibawah pengawasan internasional.

Pada tanggal 1 November 1922, Kesultanan Turki dihapuskan. Turki menjadi Republik. Pada tanggal 29 oktober 1923, secara resmi Turki mengumumkan Proklamasi Republik Turki. Mustapha Kemal Pasha menjadi presiden pertama Republik Turki.

Pada tanggal 20 Maret 1924 Kemal Pasha menjalankan modernisasi bagi negeri Turki, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Ekonomi didasarkan atas etatisme yaitu diakuinya kebebasan berusaha namun negara menjadi manager segala kegiatan ekonomi

b. Rakyat diharuskan melakukan perkawinan sipil,

c. Wanita mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki,

d. Abjad Arab digantik dengan abjad latin,

e. Setiap orang diharuskan mempunyai nama keluarga,

f. Ankara menjadi Ibu kota Turki

Litograf yang merayakan Revolusi Turki Muda dan menampilkan sumber-sumber inspirasi pergerakan ini, yaitu Midhat Pasha, Pangeran Sabahaddin, Fuad Pasha dan Namık Kemal, pemimpin militer Niyazi Bey dan Enver Pasha, dan semboyan kebebasan, keadilan, persaudaraan ("hürriyet, müsavat, uhuvvet")

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gerakan Nasionalisme di Turki"

Post a Comment