Teks Eksposisi

Teks Eksposisi

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang mengupas suatu masalah dengan disertai sejumlah argumentasi dan fakta-fakta. Di dalam teks eksposisi terkandung sejumlah tanggapan ataupun penilaian, bahkan ada saran, sugesti, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

  1. Memuat persoalan pokok secara objektif
  2. Bersifat informatif
  3. Memuat argumen yang berupa penilaian, tanggan atas masalah.
  4. Memuat fakta-fakta yang berupa latar belakang masalah untuk meyakinkan argumen.
  5. Memuat saran atau rekomendasi sebagai solusi atas masalah.

Pola Pengembangan Teks Eksposisi

 Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan menuliskan gagasan utama (bersifat umum) kemudian diikuti gagasan-gagasan penjelas (bersifat khusus). Gagasan utama tersebut terdapat pada kalimat utama/kalimat topik, sedangkan gagasan penjelas terdapat di kalimat-kalimat penjelas. Contoh:

Disiplin menjadi permasalahan di lingkungan sekolah belakangan ini. Hal tersebut terjadi karena banyak siswa yang sering datang terlambat. Apalagi beberapa hari ini saat digelar ujian tengah semester, masih juga ada yang terlambat. Persoalan tersebut kemudian dirapatkan oleh komite sekolah yang menghasilkan kebijakan soal hukuman lari keliling lapangan jika terbukti terlambat lebih dari sepuluh menit. 

 Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan menuliskan gagasan-gagasan penjelas kemudian diakhiri dengan gagasan utama sebagai simpulan atau penegasan. Contoh:

Kanker paru merupakan satu di antara penyakit yang mengancam keselamatan perokok, baik perokok aktif, maupun perokok pasif. Hal ini berasal dari asap yang dihasilkan dari proses merokok tersebut yang di dalamnya terdapat kandungan zat kimia berbahaya seperti tar dan nikotin. Oleh sebab itu, anjuran untuk berhenti merokok harus digerakkan oleh semua lapisan masyarakat. 

 Paragraf Proses

Paragraf proses adalah paragraf yang tersusun atas rangkaian kalimat yang berurutan. Satu kalimat menjadi penjelas bagi kalimat sebelumnya sehingga paragraf tidak mengandung simpulan. Pembaca harus menyusun sendiri gagasan utamanya berdasarkan uraian yang disajikan. Contoh:

Ada beberapa langkah yang mesti diikuti saat hendak menyajikan secangkir teh hangat yang manis. Pertama, sediakan air panas ke dalam satu cangkir teh. Kemudian, masukkan teh celup atau bubuk teh ke dalam air tersebut hingga air berwarna merah kecoklatan. Keluarkan teh celup atau saring air teh dari bubuknya. Lalu, tambahkan dua sendok teh gula ke dalam air teh. Aduklah hingga merata. Setelah itu, diamkan sejenak agar panasnya sedikit berkurang. Secangkir teh hangat panas pun sudah bisa dinikmati. 

 Paragraf Ilustrasi

Paragraf ilustrasi adalah paragraf yang disusun dengan menyajikan gagasan utama yang diuraikan menjadi beberapa gagasan penjelas berupa contoh, ilustrasi, dan gambaran.Contoh:

Dewasa ini, mencari orang-orang yang jujur dan tulus sangatlah susah. Ibaratnya mencari jarum di dalam tumpukkan jerami, menemukan orang-orang yang jujur dan tulus mesti dilakukan dengan serius dan mendalam agar orang-orang tersebut benar-benar bisa dijumpai. Langkanya orang-orang jujur dan tulus tersebut disebabkan oleh adanya pergeseran nilai moral yang kini semakin menjurus ke arah yang negatif. 

 Paragraf Definisi

Paragraf yang disusun dengan menyajikan gagasan utama yang disertai penguraian beberapa gagasan penjelas menjadi definisi atau pengertian. Definisi yang memenuhi syarat untuk ditetapkan adalah definisi formal dan definisi luas. 

Definisi formal harus memenuhi persyaratan, yaitu 

  1. berkedudukan sama dengan defiendum; 
  2. letaknya dapat saling dipertukarkan; 
  3. kelas dan pembeda harus berupa unsur yang diperlukan dan memadai, 
  4. bersifat paralel; 
  5. tidak diikuti sinonim; dan 
  6. tidak bersifat negatif. 

Sementara itu, definisi luas adalah memberikan batasan kata secara luwes dan menjelaskan konsep yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat singkat. Contoh:

Kentang adalah umbi bawah tanah yang tumbuh di akar tanaman kentang, Solanum tuberosum. Tanaman ini berasal dari keluarga nightshade dan terkait dengan tomat dan tembakau. Kentang asli dari Amerika Selatan dan dibawa ke Eropa pada abad ke-16. Sekarang ditanam dalam varietas yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Kentang umumnya dimakan direbus, dipanggang, atau digoreng  dan  sering  disajikan  sebagai  lauk  atau  camilan

Struktur Teks Eksposisi

 Tesis: pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara umum tentang topik yang dibahasnya.

 Rangkaian argumen: sejumlah argumen yang diperkuat oleh adanya fakta-fakta.

 Penegasan ulang: pernyataan-pernyataan sebulumnya yang berupa saran, simpulan, menguatkan kembali pendapat yang telah didukung argumentasi.

Kaidah Kebahasaan Teks Ekposisi

 Pronomina

Pronomina adalah kata ganti orang atau benda. Kata ganti yang dimaksud adalah kata ganti diri si penulis, seperti saya, aku, kami, kita, ia, dia, dan mereka. Pada teks eksposisi, pronomina digunakan ketika penulis menyatakan pendapatnya, yaitu pada bagian tesis dan penegasan ulang pendapat. Walaupun demikian, pronominal tidak selalu ditemukan pada semua teks eksposisi.

 Kalimat Nominal

Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda atau nomina, termasuk pronomina dan frasa nominal. Contoh:

Manusia adalah makhluk sosial
        S             P (Nomina)
Orang itu paman saya
        S           P

 Kalimat Verbal

Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja (verba). Berdasarkan imbuhannya, kata kerja dapat dibedakan menjadi kata kerja aktif dan pasif. Kata kerja aktif berimbuhan me-, me- kan, memper-kan, me-i, ber-, dan ber-kan. Kata kerja pasif berimbuhan: di-, di-kan, diper-kan, di-i, ke-an, dan ter-. Kata kerja aktif dibedakan menjadi kata kerja aktif aktif transitif dan intransitif.

 Aktif Transitif

Verba aktif transitif ditandai dengan penggunaan imbuhan me-, me-kan, memper-kan, dan me-i. Jenis verba ini dapat membentuk kalimat aktif, yaitu kalimat yang memiliki objek dan dapat dipasifkan.

Contoh:

Para siswa tetap melakukan aktivitas belajar di tengah pandemi ini
        S                             P                  O         Keterangan

 Aktif Intransitif

Verba aktif intransitif ditandai dengan penggunaan imbuhan me-, ber-, ber-an, dan ber-kan. Jenis  verba ini dapat membentuk kalimat aktif intransitif, yaitu kalimat yang tidak berobjek dan tidak dapat dipasifkan. Kalimat intransitif juga dapat dibentuk oleh verba dasar (tidak berimbuhan).

Hampir tiap hari, warga Jakarta berhadapan dengan kemacetan.
                K                 S                 P                     K

 Konjungsi Kausalitas

Konjungsi kausalitas adalah kata penghubung yang menghubungkan klausa satu dengan klausa lainnya yang menunjukkan sebuah hubungan sebab akibat. Misalnya, karena, sebab, jika, oleh karena itu, maka, akibatnya dan lain sebagainya.

Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi

  1. Menentukan topik permasalahan yang menarik, aktual, dan dikuasai.
  2. Menentukan tujuan penulisan.
  3. Mengumpulkan informasi atau bahan bacaan dari berbagai sumber.
  4. Membuat kerangka tulisan teks eksposisi.
  5. Mengembangkan kerangka tulisan

Langkah-Langkah Menyunting Teks Eksposisi

  1. Membaca teks eksposisi secara keseluruhan.
  2. Memperhatikan keterkaitan isi teks dengan kebermanfaatan dan daya tarik teks.
  3. Memperhatikan keterkaitan struktur penyajian teks dengan kelengkapan dan ketepatan susunan antarbagian teks yang meliputi tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
  4. Memperhatikan keterkaitan aspek kebahasaan dengan ketepatan penggunaan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf, dan penggunaan tanda baca.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teks Eksposisi"

Post a Comment