Teks Deskripsi

Teks Deskripsi

1. Pengertian Teks Deskripsi

Kata deskripsi berasal dari kata Latin describe yang berarti menulis tentang atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian, yang berasal dari kata perimemerikan yang berarti ‘melukiskan sesuatu hal’. Dengan demikian, teks deskripsi adalah sebuah tulisan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan situasi atau masalah.

2. Ciri-Ciri Teks Deskripsi

  1. Isinya menggambarkan suatu benda, tempat, makhluk hidup, atau suasana tertentu.
  2. Penggambaran yang dilakukan dengan menggunakan pancaindra, di antaranya indra pengelihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra pengecapan, atau indra perabaan.
  3. Pembaca seolah-olah bisa melihat, merasakan, mendengarkan, hingga mengalami langsung apa yang tersaji di dalam teks.
  4. Penjelasan atau penggambaran objek yang menjadi dijadikan topik dituliskan secara perinci sehingga pembacanya mudah untuk memahami secara jelas apa yang tengah dibahas di dalam teks.

3. Pola Pengembangan Teks Deskripsi

a. Deskripsi spasial: menggambarkan objek khusus ruangan, benda, atau tempat.

Contoh:

Perpustakaan sekolah ada di lantai dua gedung sekolah. Di sini terdapat 10 rak buku yang di tiap raknya bisa berisi hingga 100 buah buku. Warna hijau tosca mendominasi ruangan ini. Terdapat 20 meja dan 10 kursi di perpustakaan ini. Selain itu, ada satu ruangan khusus di ruang perpustakaan yang merupakan ruangan para pengurus perpustakan.

b. Deskripsi subjektif: menggambarkan objek, seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.

Contoh:

Masih ada sebagian orang yang berpikir bahwa tiwul adalah makanan kampung yang tidak ada manfaatnya. Padahal, makanan yang berwarna coklat ini mempunyai manfaat yang baik untuk tubuh, terutama bagi orang yang hendak berdiet. Sifat tiwul yang mengenyangkan membuat perut cepat kenyang dan dapat menghindarkan diri dari obesitas. Tiwul sendiri mempunyai tekstur yang halus dan beraroma singkong saat dicium. Bahan baku makanan ini adalah gaplek yang terbuat dari singkong yang dikupas dan dijemur hingga kering, lalu ditumbuk hingga halus bentuknya. Rasa tiwul ini cukup manis di lidah. Agar lebih nikmat, tiwul bisa ditaburi dengan parutan kelapa halus, atau disajikan bersama lauk pauk dan sambal yang pedas.

c. Deskripsi objektif: menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Contoh:

Siapa yang tidak tahu buah mangga? Buah mangga memang cukup terkenal di Indonesia. Buah ini sendiri sangat mudah ditemui di Indonesia, apalagi jika sedang musim berbuah. Buah mangga memiliki kulit berwarna hijau dan daging yang kuning jika sudah matang. Rasanya sangat manis dan legit ketika dimakan. Selain bisa dikonsumsi saat sudah matang buah mangga juga enak dimakan saat masih mentah. Meskipun terasa masam, banyak orang menggunakan buah mangga muda sebagai campuran rujak buah agar terasa lebih segar. Selain dimakan langsung dan dibuat rujak buah, mangga juga sering dikonsumsi dalam bentuk jus maupun salad. Buah ini juga memiliki kandungan vitamin yang sangat bagus untuk tubuh, yaitu vitamin C yang dapat membantu menjaga sistem imun tubuh. Selain itu juga terdapat kandungan antioksidan yang cukup tinggi.

4. Struktur Teks Deskripsi

Identifikasi: berisi pengenalan secara umum tentang pengenalan secara umum suatu objek yang akan dibahas. Pada bagian ini, suatu objek diidentifikasi dengan dijabarkan pengertian atau definisi, ciri-ciri, atau sifat khas yang melekat pada dirinya.

Klasifikasi: meggolong-golongkan atau mengategorikan suatu objek berdasarkan definisi pada bagian identifikasi sebelumnya atau berdasarkan kaidah dan standar yang telah ditetapkan.

Deskripsi bagian: berisi gambaran atau pemaparan tentang suatu objek atau topik yang ada dalam paragraf tersebut.

5. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi

 Kata Rujukan

Kata rujukan adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada kata lain yang telah disebutkan baik pada kalimat yang sama, alinea, maupun bacaan. Kata rujukan digunakan untuk menghindari terjadinya perulangan kata yang berlebihan. Kata rujukan berhubungan dengan kata ganti, yaitu kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk.

Kata rujukan digunakan dalam teks deskripsi memiliki fungsi sebagai pengganti kata yang telah diungkapkan sebelumnya agar lebih efektif dan efisien.

 Kata yang Menggunakan Cerapan Pancaindra

Kata yang menggunakan cerapan pancaindra terdapat dalam teks deskripsi karena berisi kalimat yang seolah-olah dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.

Contoh penglihatan:

Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi, di sebelah kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat.

Contoh pendengaran:

Debur ombak pantai terdengar berirama.

Contoh perasaan:

Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh.

 Majas (Gaya Bahasa )

Majas merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu. Majas adalah sebuah istilah dalam bahasa Indonesia untuk gaya bahasa yang membentuk sebuah kalimat yang bertujuan untuk memberikan kesan dan maksud tersirat dalam kalimat tersebut. Penggunaan majas teks deskripsi ialah majas asosiasi dan majas personifikasi.

 Majas Asosiasi

Majas asosiasi termasuk dalam kategori majas perbandingan. Majas asosiasi sendiri adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

 Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat insani (manusiawi) pada suatu benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup. Ciri majas ini adalah terdapatnya pilihan kata yang mengenakan sifat manusia pada benda mati tersebut. Majas personifikasi memiliki gaya bahasa perbandingan, yaitu mengibaratkan benda mati atau tidak dapat bergerak seolah-olah tampak bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia. Oleh sebab itu, majas ini dikategorikan juga sebagai majas perbandingan. Majas personifikasi berfungsi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi yang dilukiskan dan memberikan bayangan angan (citraan).

6. Langkah-Langkah Menulis Teks Deskripsi

  1. Memilih tema/topik.
  2. Mengadakan pengamatan (observasi terhadap objek.
  3. Mengunpulkan data berupa contoh, gambar, angka, grafik, atau statistic sebagai ilustrasi.
  4. Menetapkan pola pengembangan yang tepat dan sesuai.
  5. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dasar dan gagasan penjelas.
  6. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf utuh menggunakan kalimat logis dan padu.

7. Langkah-Langkah Menyunting Teks Deskripsi

  1. Membaca teks deskripsi secara keseluruhan.
  2. Memperhatikan keterkaitan isi teks dengan kebermanfaatan dan daya tarik teks.
  3. Memperhatikan keterkaitan struktur penyajian teks dengan kelengkapan dan ketepatan susunan antarbagian teks yang meliputi tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
  4. Memperhatikan keterkaitan aspek kebahasaan dengan ketepatan penggunaan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf, dan penggunaan tanda baca.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teks Deskripsi"

Post a Comment