Konsep kebudayaan, sistem sosial, struktur sosial dan perilaku sosial

Konsep kebudayaan, sistem sosial, struktur sosial dan perilaku sosial

A. Konsep Kebudayaan 

Konsep budaya material meliputi ekspresi fisik budaya, seperti teknologi, arsitektur dan seni, sedangkan aspek immaterial budaya seperti prinsip organisasi sosial (termasuk praktik organisasi politik dan lembaga sosial), mitologi, filsafat, sastra (keduanya tertulis dan lisan), dan sains merupakan warisan budaya non-benda dari masyarakat. 

Dalam etimologis bahasa Indonesia, kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. 

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli 

• Selo Soemardjan, kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. 

• Koentjaraningrat, pengertian kebudayaan sebagai suatu gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga karya yang merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya dengan belajar. 

• E.B. Taylor, kebudayaan ialah suatu keseluruhan yang bersifat kompleks. Keseluruhan itu mencakup kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga semua kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian dari suatu pengertian masyarakat. 

• Ki Hajar Dewantara, kebudayaan ialah hasil dari perjuangan masyarakat baik terhadap alam maupun terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga kejayaan kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan sulit dan rintangan dalam mencapai suatu kemakmuran, keselamatan, dan juga kebahagiaan pada kehidupan. 

• Kluckhohn dan Kelly, kebudayaan adalah segala konsep hidup yang tercipta secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional, yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia. 

Kebudayaan memiliki tujuh unsur universal, yaitu: 

• Sistem religi, yang mencakup: sistem kepercayaan; sistem nilai dan pandangan hidup; komunikasi keagamaan; upacara keagamaan. 

• Sistem Kemasyarakatan atau organisasi sosial, yang mencakup: kekerabatan; asosiasi dan perkumpulan; sistem kenegaraan. sistem kesatuan hidup; perkumpulan. 

• Sistem pengetahuan, yang mencakup: pengetahuan tentang: flora dan fauna; waktu, ruang dan bilangan; tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia. 

• Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi baik berbentuk lisan maupun tulisan. 

• Kesenian, yang meliputi: seni patung/pahat; relief; lukis dan gambar; rias; vokal; musik; bangunan; kesusastraan; drama. 

• Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi, yang mencakup: kegaiatan berburu dan mengumpulkan makanan; bercocok tanam; peternakan; perikanan; perdagangan. 

• Sistem peralatan hidup atau teknologi, yang mencakup: produksi, distribusi, transportasi; peralatan komunikasi; peralatan konsumsi dalam bentuk wadah; pakaian dan perhiasan; tempat berlindung dan perumahan; senjata. 

Fungsi Budaya 

• Budaya menyediakan serangkaian pola di mana tuntutan biologis dan sosial-budaya anggota kelompok terpenuhi misalnya makanan, tempat tinggal, dan reproduksi serta hubungan dengan kelompok dan individu. 

• Budaya menyediakan seperangkat aturan untuk memastikan kerjasama individu-individu dalam suatu kelompok untuk menyesuaikan situasi lingkungan. 

• Budaya membantu dalam memahami dan memprediksi perilaku manusia dan juga menyediakan sarana interaksi untuk individu dalam kelompok. 

• Budaya memberi kita panduan untuk semua aktivitas kehidupan kita. Budaya akan menentukan pola perilaku individu sehingga bertindak sesuai dengan pola perilaku yang ditentukan oleh budaya. 

• Budaya bertindak sebagai alat kontrol sosial melalui norma dan hukum yang berlaku. 

Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: 

• Wujud gagasan 

• Wujud perilaku (aktivitas) 

• Wujud benda hasil budaya 

Faktor Budaya 

• Ras 

• Lingkungan geografis 

• Teknologi 

• Hubungan antar bangsa 

• Sosial 

• Religi 

• Prestige 

• Mode 

Contoh Budaya 

• Budaya Barat 

Istilah “budaya Barat” mengacu pada budaya negara-negara Eropa serta mereka yang sangat dipengaruhi oleh imigrasi Eropa, seperti Amerika Serikat. Kebudayaan Barat berakar pada Periode Klasik era Yunani-Romawi dan munculnya agama Kristen di abad ke-14. Penggerak lain dari budaya Barat termasuk Latin, Celtic, Germanic dan Hellenic serta kelompok linguistik. Kini pengaruh budaya Barat dapat dilihat di hampir setiap negara di dunia hal ini karena ada anggapan bahwa budaya barat adala salah satu jenis budaya populer. 

• Budaya timur 

Budaya timur umumnya mengacu pada norma-norma kemasyarakatan negara-negara di Asia Timur (termasuk Cina, Jepang, Vietnam, Korea Utara dan Korea Selatan) dan anak benua India. Seperti budaya barat, budaya Timur sangat dipengaruhi oleh agama selama perkembangan awalnya, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan dan adanya panen beras. Hal tersebut dikemukakan berdasarkan buku “Persiapan ke Peradaban Asia: Menelusuri Asal-Usul dan Penyebaran Budaya Padi dan Beras” oleh Dorian Q. Fuller. Secara umum, dalam budaya timur tidak ada perbedaan antara masyarakat sekuler dan filsafat agama. 

• Budaya Latin 

Banyak negara yang berbahasa Spanyol dianggap sebagai bagian dari budaya latin, sementara wilayah geografisnya tersebar luas. Amerika Latin biasanya didefinisikan sebagai bagian dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko di mana bahasa Spanyol atau Portugis adalah bahasa yang dominan. Awalnya, istilah “Amerika Latin” digunakan oleh ahli geografi Prancis untuk membedakan antara bahasa Anglo dan Roman (berdasarkan bahasa Latin). Hal tersebut dikemukakan oleh University of Texas. Sementara Spanyol dan Portugal berada di benua Eropa, mereka dianggap sebagai pengaruh utama dari apa yang dikenal sebagai budaya Latin, yang menunjukkan orang yang menggunakan bahasa yang berasal dari bahasa Latin, juga dikenal sebagai bahasa Roman. 

B. Lembaga Sosial 

Pengertian Lembaga Sosial 

Lembaga sosial adalah seperangkat norma (aturan/tata cara) yang mengatur perilaku/tindakan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Seperangkat norma dimaksud dibentuk oleh masyarakat sendiri sehingga dapat dipertahankan dan diubah tergantung kebutuhan masyarakat itu sendiri. Norma-norma tersebut pada dasarnya tersusun dengan saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya guna mempertahankan fungsionalitas dan stabilitas keseluruhan masyarakat. Lembaga-lembaga sosial yang ada disekitar kita bersifat mengatur tentang bagaimana individu harus bertindak, berperilaku serta beraktivitas sehari-hari. 

Fungsi Lembaga Sosial 

• Menjaga terciptanya keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat; 

• Menjadi pedoman individu dalam bersikap serta memberikan batas-batas dalam bertingkah laku agar individu tidak menyimpang; 

• Menjaga integrasi dan ikatan sosial antar anggota masyarakat; 

• Sebagai alat/sarana pengendalian sosial dalam masyarakat; 

• Sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Ciri-ciri Lembaga Sosial 

• Lembaga sosial merupakan suatu organisasi yang terstruktur dan relatif kekal; 

• Norma-norma yang terdapat pada lembaga sosial melalui proses yang panjang hingga dapat diakui oleh masyarakat; 

• Lembaga sosial memiliki sanksi yang mengikat tentang bagaimana individu bersikap dan bertingkah laku; 

• Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan yang ingin dicapai. Dalam rangka mencapai tujuannya, suatu lembaga sosial memiliki aturan tertulis maupun tidak tertulis; 

• Terdapat alat-alat perlengkapan, simbol dan lambang tertentu yang digunakan untuk mewakili lembaga sosial beserta tujuannya. 

Jenis dan Contoh Lembaga Sosial 

• Lembaga Keluarga 

Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial paling mendasar yang membentuk peradaban kehidupan manusia. Sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat, pembentukan keluarga diawali dengan adanya ikatan sah yang disebut sebagai perkawinan. Simbol yang melambangkan keluarga adalah cincin perkawinan. Lembaga keluarga memiliki tiga fungsi utama dalam masyarakat yaitu fungsi reproduksi, afeksi dan sosialisasi. 

• Lembaga Pendidikan 

Pendidikan merupakan suatu proses yang menumbuhkan penyadaran diri ditandai dengan adanya pertukaran pengetahuan. Sekolah formal, non-formal maupun informal merupakan sarana lembaga pendidikan yang utama. Fungsi lembaga pendidikan dibagai kedalam 2 jenis: fungsi manifest (tampak/langsung) dan fungsi laten (tersembunyi/tidak langsung). Contoh dari fungsi manifest yaitu pendidikan berguna untuk mempersiapkan para generasi muda dalam mendapatkan pekerjaan dikemudian hari. Adapun contoh dari fungsi laten yaitu pendidikan telah mengulur usia perkawinan seseorang. 

• Lembaga Ekonomi 

Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mengatur berjalannya proses produksi, distribusi dan konsumsi. Lembaga ekonomi memiliki fungsi yang sangat krusial bagi keberlangsungan hidup manusia. Salah satu fungsi utama dari lembaga ekonomi yaitu memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat secara luas. 

• Lembaga Agama 

Lembaga agama merupakan bagian dari praktik kepercayaan masyarakat yang terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan peradaban. Adapun fungsi utama dari keberadaan lembaga agama bagi masyarakat yaitu sebagai pedoman hidup yang mengatur tata cara hubungan manusia dengan sesamanya, manusia dengan lingkunganya serta manusia dengan Tuhan-nya. Tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, wihara, pura merupakan sarana dari lembaga agama. 

• Lembaga Politik 

Lembaga politik merupakan lembaga yang secara khusus memiliki wewenang untuk menjalankan kekuasaan pada wilayah tertentu. Dalam hal ini, pemerintah merupakan salah satu alat lembaga politik yang secara sah dapat menjalankan wewenangnya. Tujuan dari keberadaan lembaga politik diantaranya yaitu menegakkan kedaulatan dan keadilan serta memastikan pelayanaan sosial bagi para warganya. 

C. Struktur Sosial 

Pengertian Struktur Sosial Menurut Para Ahli 

Menurut George C. Homans, struktur sosal adalah hal yang mempunyai hubungan erat dengan perilaku sosial dasar di dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut Kornblum, struktur sosial adalah pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat. 

Menurut Soerjono soekanto, struktur sosial adalah sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial. 

Menurut William Kornblum, struktur sosial adalah susunan yang bisa terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu. 

Bentuk-Bentuk Struktur Sosial 

• Stratifikasi Sosial 

Merupakan struktur di dalam masyarakat yang memisahkan masyarakat menjadi tingkatan-tingkatan tertentu. Kriteria yang digunakan seperti tingkat pendidikan, kekayaan, atau kekuasaan dan kehormatan. 

Menurut Cuber, stratifikasi sosial muncul karena perbedaan hak individu. Sedangkan Max Weber mengatakan stratifikasi sosial disebabkan karena kekuasaan, hak istimewa, dan prestis. 

Macam-macam stratifikasi sosial: 

• Stratifikasi sosial tertutup, merupakan stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan adanya perpindahan posisi. 

• Stratifikasi sosial terbuka, merupakan stratifikasi yang memungkinkan adanya perpindahan baik naik atau turun, contohnya seorang buruh berubah menjadi pengusaha sukses. 

• Stratifikasi sosial campuran, merupakan stratifikasi sosial yang timbul karena bertemu nya stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. 

Cara memperoleh status sosial 

• Ascribed Status adalah status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa melihat karakteristik atau bakat unik orang tersebut, melainkan diperoleh secara otomatis melalui keturunan. Contoh : Keturunan kerajaan, kasta. 

• Achieved Status adalah status yang diperoleh seseorang karena usaha pribadi, usaha tersebut seperti bersekolah, menciptakan sesuatu. Status ini diperoleh melalui perjuangan. Contoh : guru, mahasiswa, dokter, hakim, dan lain-lain. 

• Assigned Status adalah status yang diberikan kepada seseorang karena telah berjasa kepada masyarakat. Contoh : Peraih nobel, pahlawan, peraih gelar Doktor HC, dan lain-lain 

Diferensiasi Sosial 

Diferensiasi sosial merupakan penggolongan masyarakat didasarkan karena perbedaan tertentu yang biasanya sejajar. jenis diferensiasi sosial: 

• Ras 

• Suku bangsa 

• Klen 

• Agama 

• Profesi/pekerjaan 

• Jenis kelamin 

Unsur Struktur Sosial 

Menurut Charles P. Loomis, struktur sosial terbentuk oleh 10 unsur penting, yaitu adanya: 

1. Perasaan solidaritas anggota-anggota masyarakat. 

2. Cita-cita dan tujuan yang sama dari masyarakat. 

3. Sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti pranata sosial dan lembaga. 

4. Kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-pola perilaku masyarakat. 

5. Tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peranan anggota masyarakat. 

6. Nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman untuk anggota masyarakat dalam bertingkah laku. 

7. Pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh anggota masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota masyarakat. 

8. Kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial bisa berlanjut. 

9. Sistem sanksi yang berisi ganjaran dan hukuman dalam sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara. 

10. Sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang mendampingi adanya perbedaan kemampuan dan persepsi masyarakat. 

Ciri Ciri Struktur Sosial 

• Bersifat abstrak 

• Terdapat dimensi vertikal dan horizontal. 

• Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat. 

• Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah. 

• Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu Masyarakat. 

• Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu pada saat tertentu. 

• Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang bisa memberikan bentuk pada masyarakat. 

• Realitas sosial yang bersifat statis dan mempunyai kerangka yang menciptakan suatu tatanan. 

Fungsi Struktur Sosial 

• Berfungsi sebagai pengawas sosial. 

• Berfungsi sebagai ciri/karakteristik dari suatu kelompok masyarakat. 

• Berfungsi sebagai rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek dalam kehidupan agar lebih teratur. 

• Digunakan sebagai dasar penanaman disiplin untuk setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat. 

• Berfungsi sebagai instrumen masyarakat yang berperan sebagai penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. 

D. Pembentukan Perilaku Sosial 

Pengertian Perilaku Sosial Sebagai makhluk sosial, individu akan menampilkan perilaku tertentu antara lain interaksi individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Di dalam interaksi-interaksi sosial tersebut, akan terjadi peristiwa saling mempengaruhi antara individu yang satu dengan yang lain. Hasil dari peristiwa tersebut adalah perilaku sosial. Perilaku sosial merupakan perilaku yang alami atau natural dan timbul secara spontan dalam interaksi. Sementara itu, Skinner sebagai Bapak Perilaku Sosial (Behaviorisme) menyatakan bahwa perilaku sosial adalah perilaku yang dapat diamati dan determinan dari lingkungannya. Perilaku sosial anak dapat dilihat dalam bentuk kerjasama, menghormati/menghargai, jujur, maupun dalam situasi pertentangan. 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Baron dan Byrne dalam Didin Budiman berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu : 

• Perilaku dan karakteristik orang lain Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orangorang yang memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan berperilaku seperti kebanyakan orang-orang berkarakter santun dalam lingkungan pergaulannya. Sebaliknya, jika ia bergaul dengan orang-orang berkarakter sombong, maka ia akan terpengaruh oleh perilaku seperti itu. Pada aspek ini guru memegang peranan penting sebagai sosok yang akan dapat mempengaruhi pembentukan perilaku sosial siswa, karena ia akan member pengaruh yang cukup besar dalam mengarahkan siswa untuk melakukan sesuatu perubahan. 

• Proses kognitif Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. 

• Faktor lingkungan Lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal dari daerah pantai atau pegunungan yang terbiasa berkata keras, maka perilaku sosialnya seolah keras pula ketika berada di lingkungan masyarakat yang terbiasa lembut dan halus dalam bertutur kata. 

• Latar budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi. Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada dalam lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau berbeda. Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani yang terpenting adalah untuk saling menghargai perbedaan yang dimiliki oleh setiap anak. 

Berbagai bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam kehidupan berkelompok, kecenderungan perilaku sosial seseorang yang menjadi anggota kelompok akan akan terlihat jelas diantara anggota kelompok yang lainnyaMenurut Didin Budiman, perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat dan pola respon antar pribadi, yaitu : 

1) Kecenderungan Perilaku 

2) Kecenderungan perilaku dalam hubungan social 

3) Kecenderungan perilaku ekspresif

Please wait 59 sec.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsep kebudayaan, sistem sosial, struktur sosial dan perilaku sosial"

Post a Comment