Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
A. Pengertian Berpikir Kritis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Proses berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu: pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang diawali dan diproses oleh otak kiri. “Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan sejak 1942”. Berpikir kritis (critical thinking) adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi.
B. Komponen Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah aktivitas yang produktif dan positif, berpikir kritis adalah proses bukan hasil. Sedangkan komponen berpikir kritis, yaitu :
- Identifikasi dan menarik asumsi adalah pusat berpikir kritis.
- Menarik pentingnya konteks adalah penting dalam berpikir kritis.
- Pemikir kritis mencoba mengimajinasikan dan menggali alternatif.
- Mengimajinasikan dan menggali alternatif akan membawa pada skeptisisme reflektif.
C. Karakteristik Berpikir Kritis
Berpikir kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisa, mengevaluasi, internalisasi dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan nilai-nilai.
Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan sebagai berikut.
- Watak (dispositions)
- Kriteria (criteria)
- Argumen (argument)
- Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)
- Sudut pandang (point of view)
- Prosedur penerapan kriteria (procedure for applying criteria)
D. Indikator Berpikir Kritis
- Kegiatan merumuskan pertanyaan
- Membatasi permasalahan
- Menguji data data
- Menganalisa berbagai pendapat dan bias
- Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
- Menghindari penyederhanaan berlebihan
- Mempertimbangkan berbagai interpretasi
- Mentoleransi ambiguitas
Indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa yang meliputi :
- Mencari pernyataan yang jelas dari pertanyaan
- Mencari alasan
- Berusaha mengetahui informasi dengan baik
- Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya
- Memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan
- Berusaha tetap relevan dengan ide utama
- Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar
- Mencari alternatif
- Bersikap dan berpikir terbuka
- Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu
- Mencari penjelasan sebanyak mungkin
- Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian dari keseluruhan masalah
Aspek kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam suatu penelitian :
- Keterampilan memberikan penjelasan yang sederhana , dengan indikator : merumuskan pertanyaan dan membatasi masalah
- Keterampilan memberikan penjelasan lanjut, dengan indikator : menguji data-data dan menganalisis berbagai pendapat dengan bias
- Keterampilan mengatur strategi dan taktik, dengan indikator : menghindari pertimbangan yang sangat emosional dan menghindari penyederhanaan berlebihan
- Keterampilan menyimpulkan dan mengevaluasi, dengan indikator : mempertimbangkan berbagai interpretasi dan mentoleransi ambiguitas
E. Langkah – langkah Berpikir Kritis
1) Mengenali masalah (defining and clarifying problem)
- Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
- Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
- Memilih informasi yang relevan.
- Merumuskan/memformulasi masalah.
2) Menilai informasi yang relevan
- Menyeleksi fakta,opini,hasil nalar (judgment).
- Mengecek konsistensi.
- Mengidentifikasi asumsi.
- Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
- Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (semantic slanting).
- Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.
3) Pemecahan masalah/penarikan kesimpulan
- Mengenali data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
- Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau pemecahan masalah atau kesimpulan yang diambil.
0 Response to "Berpikir Kritis"
Post a Comment