Bagian-Bagian dan Kelainan Pada Mata

Mata Manusia Sebagai Alat Optik Alami

Anda sudah mengetahui konsep dasar cahaya dan penerapan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya pada cermin dan lensa. Selanjutnya kita akan mulai membahas alat optik alami yang paling awal ada di muka Bumi ini, yaitu mata. Prinsip kerja mata menjadi inspirasi bagi pada peneliti untuk mengembangkan alat optik lainnya yang ada sekarang ini seperti kamera, mikropskop, teropong, dsb.

Mengapa mata kita dapat melihat pantulan cahaya dari benda-benda di sekitar kita? Bagaimana proses mata kita dapat melihat benda? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita kenali bagian-bagian mata kita seperti yang ditunjukkan oleh Gambar.

Bagian-bagian utama mata manusia dan fungsinya adalah sebagai berikut (Subagya dan Taranggono, 2007).

Bagian-bagian Mata Manusia

(1) Kornea, yaitu bagian depan mata yang berupa lengkungan yang dilapisi selaput (membran) yang kuat dan tembus cahaya, berfungsi untuk melindungi bagian mata dalam dan tempat terjadi pembiasan cahaya awal.

(2) Aqueous humor, yaitu cairan di belakang kornea. Berfungsi untuk membiaskan cahaya bersama kornea.

(3) Lensa mata, berfungsi menagtur pembiasan cahaya yang masuk ke mata. Lensa mata berbentuk lensa cembung.

(4) Pupil, berfungsi sebagai pengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya yang masuk sedikit, maka pupil membesar. Sebaliknya pupil akan mengecil jika cahaya yang masuk ke mata banyak.

(5) Iris, selaput yang berfungsi sebagai diafragma, yaitu mengatur lebar pupil sebagai tempat masuknya cahaya. Iris ini pun bagian yang memeberi warna pada mata kita.

(6) Otot mata, berfungsi sebagai penyangga lensa dan pengatur menebal menipisnya lensa mata.

(7) Vitreous humor, cairan bening yang mengisi rongga mata. Berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.

(8) Retina, bagian paling belakang rongga mata, berfungsi sebagai layar tempat bayangan terbentuk. Retina juga berisi ujung-ujungsaraf yang berasal dari saraf optik.

(9) Bintik kuning, lengkungan yang berada di bagian tengah retina yang merupakan bagian paling peka untuk menangkap bayangan.

(10) Syaraf mata, berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya dari retina ke otak. Syaraf mata menyampaikan informasi hasil tangkapan bayangan oleh mata sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi bentuk benda yang sedang dilihat.

(11) Skelera adalah bagian putih pada mata yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk mata dan melindungi struktur mata secara keseluruhan.

(12) Koroid, merupakan bagian dinding mata yang berfungsi menyalurkan nutrisi ke mata.

(13) Bintik buta adalah bagian mata yang terletak pada retina dan tidak peka terhadap cahaya, fungsinya adalah tempat keluarnya informasi menuju otak dengan perantara syaraf optik.

Selanjutnya bagaimana kita bisa melihat benda-benda disekitar kita? Hewitt, 1993 menjelaskan proses masuknya cahaya ke mata sehingga menghasilkan nuansa penglihatan pada manusia. Pantulan cahaya dari benda di sekitar kita masuk ke mata melalui kornea dan terjadi proses pembiasan. Proses pembiasan cahaya terjadi paling banyak di kornea yaitu sebesar 70% dari cahaya total yang masuk ke mata. Setelah itu cahaya hasil pembiasan kornea masuk ke pupil, lalu melewati lensa mata. Lensa mata berfungsi untuk menfokuskan cahaya sehingga dapat terbentuk bayangan yang jelas pada retina, khusunya bintik kuning. Bayangan yang terbentuk pada retina sebenarnya bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik (Gambar 3.35). Namun informasi bayangan yang terbentuk pada retina ini kemudian diteruskan oleh syaraf optik menuju ke otak, dan otak mengolah dan menerjemahkannya sedemikian sehingga menjadi bentuk benda yang kita lihat, ukurannya sama dengan benda yang aslinya dan tidak terbalik.

Pembentukan Bayangan pada Mata

Proses terbentuknya bayangan pada retina bergantung kepada kemampuan lensa dalam memusatkan berkas cahaya yang masuk ke mata dengan membawa informasi bayangan benda. Bentuk lensa mata dapat berubah-ubah, menebal atau menipis tergantung posisi benda yang kita lihat. Pengaturan ketebalan lensa dilakukan oleh otot mata agar jarak titik fokus mata dapat berubah. Seperti yang ditunjukkan Gambar 3.36. Jika kita fokus mata kita melihat benda yang jauh otot mata akan rileks dan lensa menipis, berkas cahaya paralel masuk ke mata kemudian berpotongan dan membentuk bayangan di retina. Sedangkan ketika kita melihat benda dalam jarak dekat, otot akan berkontraksi dan lensa menebal sehingga jarak fokus lensa memendek dan bayangan benda-benda dekat itu dapat difokuskan pada retina. Kemampuan lensa mata mengatur panjang fokus (dengan menebal dan menipiskan lensa) disebut daya akomodasi.

Kemampuan Lensa Mata Mengatur Fokus Bergantung pada Jarak Benda yang Dilihat

Jarak terdekat yang dapat difokuskan mata disebut titik dekat mata, sedangkan jarak terjauh di mana benda masih dapat terlihat jelas disebut titik jauh. Secara umum mata normal manusia memiliki titik dekat 25 cm dari mata dan titik jauh tak hingga. (Giancoli, 2001).

Rabun Jauh dan Rabun Dekat pada Mata Manusia

Mata merupakan alat optik alami yang paling sempurna diciptakan oleh Tuhan. Namun, jika kita kurang menjaga kesehatan mata atau mungkin juga karena faktor keturunan, mata manusia dapat mengalami gangguan dalam melihat. Gangguan mata yang paling umum dan cukup banyak diderita manusia adalah rabun jauh dan rabun dekat. Keduanya dapat diatasi dengan menggunakan bantuan kacamata atau lensa kontak. Karaktersitik gangguan mata tersebut adalah sebagai berikut.

1) Rabun Jauh (Miopi)

a. Mata hanya dapat fokus pada benda dekat.

b. Tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.

c. Titik jauh mata miopi lebih dekat daripada mata normal.

d. Titik dekat mata miopi tetap sama dengan mata normal, yaitu 25 cm.

e. Disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang membesar dari seharusnya. 

f. Bayangan benda terbentuk di depan retina.

g. Dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa divergen/lensa cekung/lensa negatif.

Pembentukan Bayangan pada Mata Miopi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Lensa Negatif

2) Rabun Dekat (Hipermetropi)

(a) Mata tidak dapat fokus pada benda dekat.

(b) Titik dekat mata lebih besar dari 25 cm (titik dekat mata normal).

(c) Benda-benda jauh dapat dilihat dengan jelas, karena titik jauh mata tidak berubah, sama seperti mata normal.

(d) Disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek atau kornea yang tidak cukup melengkung. 

(e) Bayangan terbentuk di belakang retina.

(f) Dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa konvergen/lensa cembung/lensa positif.

Pembentukan Bayangan pada Mata Hipermetropi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Lensa Positif

Itulah kedua gangguan mata yang paling umum diderita oleh manusia. Agar terhindar dari gangguan mata, kita harus senantiasa menjaga kesehatan mata dengan cara tidak membaca sambil tiduran, membaca di tempat gelap, dan banyak makan makanan yang mengandung vitamin A.

Please wait 59 sec.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagian-Bagian dan Kelainan Pada Mata"

Post a Comment