Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap kehidupan di Negara-negara ASEAN

Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap kehidupan di Negara-negara ASEAN

1.Perubahan Ruang dan Interaksi Anta rruang Akibat Faktor Alam

Kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif homogen dan saling membutuhkan memudahkan interaksi antara satu negara dan negara lainnya. Interaksi ini terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang.
Faktor- faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi antara negara tersebut, antara lain :

a.Faktor iklim

Negara-negara ASEAN terkadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, sebagai akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim ini memicu terjadinya bencana alam klimatik atau bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim. Berdasarkan kondisi iklim matahari, fisis, ataupun muson, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi.

b.Faktor geologi

Berdasarkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi geologi seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng, yaitu terletak diantara rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.

Gambar berikut ini, yang menunjukkan posisi lempeng di wilayah negara-negara ASEAN!

c.Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam

Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Negara Singapura yang wilayahnya sangat sempit memiliki keterbatasan sumber daya alam berupa barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok.

2.Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang

Perkembangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Manusia lebih dimudahkan dalam berbagai hal ketika beraktivitas. Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tepat ke tempat lain.

Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk memproduksi sandang,pangan, dan papan.

Segala macam jenis teknologi bermanfaat karena memudahkan pekerjaan manusia.

a.Teknologi Transportasi

Saat ini, berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan pengetahuan yang semakin luas telah memungkinkan perkembangan berbagai macam alat transportasi yang nyaman, cepat, dan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional yang belum menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara ASEAN, seperti pedati, delman, dan becak. Adanya perkembangan teknologi tansportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan.

Gambar Contoh alat transportasi tradisional dan modern: kereta api biasa dan kereta cepat.

b.Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan keadaan pada masa lalu ketika komunikasi masih menggunakan surat, yang membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tujuan.
Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungka karena dapat mengurangi jarak dan waktu.

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dalam berbagai aspek antara lain :

1)Sosial
  • Bertambahnya jumlah penduduk dalam waktu singkat.
  • Kebutuhan transportasi massal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan.
  • Maraknya perdagangan manusia.
  • Kerja sama luar negeri semakin mudah.
2)Ekonomi
  • Bertambahnya pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal yang diperlukan pendatang.
  • Nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing.
  • Barang-barang asing semakin mudah dijangkau.
3)Budaya
  • Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak.
  • Perubahan sistem nilai dan norma.
  • Terjadinya kecenderungan gaya hidup hedonis.
  • Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4)Keamanan
  • Gangguan kondisi keamanan suatu negara semakin rentan.
  • Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat tempat.
  • Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.

3.Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi

Negara-negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakukan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, Kerja sama negara-negara ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antarnegara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar negeri.

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen atau pelaku kegiatan produksi suatu negara ASEAN akan dapat dengan mudah dipasarkan ke negara lain dalam lingkup ASEAN. Kerja sama ASEAN menjadikan proses distribusi menjadi lebih jauh jangkauannya. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat (konsumen) melalui distributor.

Perkembangan teknologi transportasi dapat memperpendek jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang atau jasa sampai ke tangan konsumen. Kegiatan distribusi antarnegara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan dua negara atau lebih identik dengan pergerakan barang atau jasa antarnegara. Kegiatan ekspor dan impor ini menunjukkan adanya interaksi antarruang negara yang satu dengan negara lainnya.
Kegiatan produksi dan distribusi bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

4.Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang

Pernahkah kalian mendengar negara Singapura melakukan reklamasi untuk memperluas daratan? Reklamasi adalah alih fungsi lahan pantai menjadi daratan. Reklamasi tersebut disebut salah satu bentuk alih fungsi lahan yang disebut konversi lahan. Biasanya, mengubah area pertanian menjadi area dengan kegunaan lain, misalnya menjadi permukiman atau industri. Konversi lahan menjadi fenomena yang sering dijumpai di negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian sering terjadi di negara-negara ASEAN dengan laju pertumbuhan penduduk relatif tinggi, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina.

a.Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri

Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang, seperti negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di pinggir kota. Biasanya, pemilik perusahaan mendirikan industri di sana karena beberapa alasan, di antaranya sebagai berikut:
  1. Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan strategis tersebut merupakan lahan pertanian.
  2. Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.
  3. Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah.
  4. Industri dibangun dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang baik.
Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
  1. Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
  2. Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara.
  3. Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.

b.Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Permukiman

Permukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia,area permukiman yang dibutuhkan juga semakin luas. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN. Adapun dampak negatifnya itu adalah sebagai berikut:
  1. Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
  2. Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
  3. Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap kehidupan di Negara-negara ASEAN"

Post a Comment