MENGENAL KALIMAT MAJAS
MAJAS
Majas adalah salah suatu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Majas ada 4 yaitu majas Pertentangan, majas perbandingan, majas penegasan, dan majas sindiran.
1. Majas Pertentangan.
1. Antitesis.
Mengungkapkan sesuatu dengan kata yang berlawanan.
Contoh: Orang miskin dan kaya punya kedudukan sama di mata Tuhan, pembedanya hanya amal.
2. Paradoks.
Menjelaskan pertentangan mengenai pernyataan dan fakta.
Contoh: Jiwanya sepi di tengah ramainya festival.
3. Anakronisme.
Menerangkan ketidaksesuaian peristiwa dengan waktu yang ada.
Contoh: Baru lahir, bayi itu langsung bicara.
4. Oksimoron.
Menjabarkan pertentangan dengan kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh: Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Majas Perbandingan.
1. Metafora.
Mengungkapkan pembandingan dua benda dengan singkat.
Contoh: Rumahku surgaku.
2. Sinestesia.
Menukar dua alat indera yang berbeda.
Contoh: Orang itu terkenal pahit pada temannya.
3. Simile.
Pengibaratan yang ditandai dengan kata seperti, layaknya, ibarat, bagaikan, seperti, dan sebagainya.
Contoh: Kau ibarat bungai bangkai bagiku, besar indah, namun bau.
4. Alegori.
Mengungkapkan sesuatu dengan peristiwa lain.
Contoh: kehidupan sama seperti roda, kadang di bawah, kadang di atas.
5. Hiperbola.
Memberikan kesan berlebihan terhadap kenyataan.
Contoh: Teriakannya terdengar seperti petir.
6. Personifikasi.
Menggambarkan benda mati seolah hidup.
Contoh: Lampu menyeringai memperlihatkan sinarnya.
7. Simbolik.
Menggunakan simbol untuk maksud tertentu.
Contoh: Banyak kupu-kupu malam di tempat ini.
3. Majas Penegasan.
1. Repetisi.
Mengulang kata dalam maksud mengungkapkan pentingnya sesuatu.
Contoh: Bukan uang, bukan rumah, bukan tanah, yang terpenting anakku.
2. Pleonasme.
Gagasan yang diungkap secara berlebihan dengan keterangan yang tidak dibutuhkan.
Contoh: Kami mendengar kabar itu dengan telinga kami sendiri (normal: kami mendengar kabar itu sendiri).
3. Tautologi.
Mengulang kata dengan memanfaatkan sinonimnya.
Contoh: Apa maksud dan tujuanmu datang ke sekolah?
4. Retoris.
Bertanya mengenai sesuatu yang sudah ada jawabannya dalam pertanyaan.
Contoh: Manusia seperti apa yang tidak butuh uang?
5. Interupsi.
Menambahkan keterangan tambahan pada sebuah kalimat.
Contoh: Ani, siswa peringkat satu di kelas, bermain bola (tanpa keterangan peringkat tidak mengubah makna).
4. Majas Sindiran.
1. Ironi.
Meyatakan sesuatu dengan kata yang berlainan dan bertolak belakang.
Contoh: Rapormu bagus, ada warna merahnya.
2. Sarkasme.
Mengungkapkan pernyataan sindiran kasar.
Contoh: Monyet! Jangan macam-macam kau.
3. Sinisme.
Sindiran terhadap sesuatu yang baik.
Contoh: Kau memang wangi, hingga lalat mati di sampingmu.
Itulah penjelasan singkat tentang pengertian, jenis, dan contoh majas yang biasanya muncul dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
0 Response to "MENGENAL KALIMAT MAJAS"
Post a Comment